Nama Egha Latoya atau yang juga dikenal sebagai Egha De Latoya bikin banyak orang penasaran setelah cover lagu Buih Jadi Permadani yang dibawakannya jadi populer.
Walau begitu, wanita kelahiran tahun 1993 ini sebenarnya bukanlah pendatang baru di industri hiburan tanah air karena ia sudah memulai kariernya sejak tahun 2009.
Kala itu, ia yang masih berusia belasan tahun menjajal peruntungannya di dunia modelling dengan mengikuti Putri Citra Indonesia 2009.
Dua tahun setelahnya, tepatnya pada 2011 ia mengikuti ajang Miss Celebrity di SCTV. Meski demikian, dalam perkembangannya ia justru lebih memilih menekuni dunia tarik suara walaupun tak sepenuhnya meninggalkan dunia modelling.
Bakat bermusiknya ditemukan oleh Ahmad Dhani hingga ia bergabung dengan Republik Cinta Management dan diorbitkan sebagai grup duo bernama The Fatima pada 2013.
Namun, pasca grup duonya sudah tak aktif lagi, ia kini lebih sering mengunggah cover lagu ke kanal YouTube miliknya. Kamu pun bisa mendengarkan suaranya lewat platform musik, seperti Spotify dan Joox.
Biodata & Profil
- Nama Lengkap: Paramashinta Iga Latoya
- Nama Panggung: Egha De Latoya
- Nama Panggilan: Egha
- Tempat, Tanggal Lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 2 Februari 1993
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Pendidikan: SMA Farmasi Surakarta; Universitas Muhammadiyah Surakata Jurusan Psikologi
- Agama: Islam
- Tinggi: –
- Orang Tua: –
- Saudara: –
- Pacar: –
- Profesi: Penyanyi, Model
- Hobi: Membuat Puisi
- Facebook: –
- Twitter: –
- Instagram: @eghadelatoya
- TikTok: –
- YouTube: Egha De Latoya Official
Fakta Menarik
- Film Thailand, A Crazy Little Thing Called Love adalah film favoritnya.
- Ia menyukai buku karya Kahlil Gibran.
- Selain pandai bernyanyi, ia rupanya juga jago membuat puisi.
- Sering dipanggil nona senja karena sangat menyukai suasana senja.
- Para penggemarnya sering memanggilnya dengan sebutan Kael yang merupakan singkatan Kakak Egha Latoya.
- Ia sangat suka dengan anak kecil.
- Pernah bergabung dengan Princess, hanya saja ia mengundurkan diri sebelum debut.
- Sudah memiliki buku berjudul Mati di Jogjakarta yang berisi 23 cerita pendek karyanya. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Mediakita.
Komentar